Sabtu, 07 Maret 2009

biotanol

Cara Membuat Bioetanol dari Pati

Your webmaster search is: proses pembuatan bahan bakar alternatif dari jagung

Alasan global worming dan menurunnya produksi minyak dunia menyebabkan bayak usaha dilakukan manusia untuk mencari energi alternatif. Kita ketahui bersama banyak jurnal-jurnal ilmiah melangsir bahwa di delam decade ini produksi minyak dunia akan mengalami penurunan dan akhirnya akan habis. Sehingga diperlukan suatu managemen usaha agar eksplorasi minya dunia dapat tetap dijaga. Salah satu energi alternatif yang dapat diperbaharui yaitu bioetanol. Bioetanol adalah alcohol primer yang diproduksi menggunakan mikroorganisme. Alkohol merupakan bahan kimia yang diproduksi dari bahan baku tanaman yang mengandung pati atau lignoselulosa seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu biasanya disebut dengan bioethanol. Ubi kayu, ubi jalar, dan jagung merupakan tanaman pangan yang biasa ditanam rakyat hampir di seluruh wilayah Indonesia, sehingga jenis tanaman tersebut merupakan tanaman yang potensial untuk dipertimbangkan sebagai sumber bahan baku pembuatan bioethanolatau gasohol. Tetapi ada rasa kekhawatiran dampak dari penggunaan bahan makanan untuk produksi bioetanol, sehingga perlu dikembangkan tanaman potensial bioetanol non pangan atau managemen produksinya. Dalam tanamna ubi kayu merupakan tanaman yang setiap hektarnya paling tinggi dapat memproduksi ethanol. Selain itu pertimbangan pemakaian ubi kayu sebagai bahan baku proses produksi bio-ethanol juga didasarkan pada pertimbangan ekonomi. Pertimbangan keekonomian pengadaan bahan baku tersebut bukan saja meliputi harga produksi tanaman sebagai bahan baku, tetapi juga meliputi biaya pengelolaan tanaman, biaya produksi pengadaan bahan baku, dan biaya bahan baku untuk memproduksi setiap liter ethanol/bio-ethanol. Secara umum ethanol/bio-ethanol dapat digunakan sebagai bahan baku industry turunan alkohol, campuran untuk miras, bahan dasar industri farmasi, campuran bahan bakar untuk kendaraan.

Mengingat pemanfaatan ethanol/bio-ethanol beraneka ragam, sehingga grade ethanol yang dimanfaatkan harus berbeda sesuai dengan penggunaannya. Untuk ethanol/bio-ethanol yang mempunyai grade 90-96,5% vol dapat digunakan pada industri, sedangkan ethanol/bioethanol yang mempunyai grade 96-99,5% vol dapat digunakan sebagai campuran bahan dasar industri farmasi. Berlainan dengan besarnya grade ethanol/bioethanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan yang harus betul-betul kering dan anhydrous supaya tidak korosif, sehingga ethanol/bio-ethanol harus mempunyai grade sebesar 99,5-100% vol. Perbedaan besarnya grade akan berpengaruh terhadap proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air. Postingan berikutnya akan dibahas proses-proses pembuatan bioetanol dari pati-patian hingga diperoleh bioetanol full grade untuk pengganti bahan bakar minyak.

Baca tulisan berikutnya :

  1. Reaksi kimia pada pembuatan Bioetanol
  2. Cara merubah pati menjadi gula
  3. Proses Fermentasi pembuatan Bioetanol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar